X ATU 1 KARAKTERISTIK TERNAK UNGGAS
Karakteristik Umum Ternak Unggas 🐔🦆
Ternak unggas secara umum merujuk pada jenis burung yang dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, atau bulunya. Karakteristik umum ini menjadi dasar dalam kegiatan budidaya dan pengelolaan di jurusan Agribisnis Ternak Unggas.
1. Ciri Morfologi dan Fisiologi Khas
Bulu Penutup Tubuh: Memiliki bulu yang menutupi seluruh atau sebagian besar tubuh, berfungsi sebagai isolator panas dan perlindungan.
Paruh dan Kaki: Memiliki paruh (tidak bergigi) yang disesuaikan dengan jenis pakan, dan sepasang kaki (tidak berbulu pada sebagian besar ayam ras) yang kuat untuk berjalan, mengais, atau berenang (pada itik/bebek).
Sistem Pernapasan: Bernapas menggunakan paru-paru dan memiliki kantung udara (saccus pneumaticus) yang membantu pernapasan, mengatur suhu tubuh, dan meringankan bobot saat terbang (meskipun unggas piaraan domestik jarang terbang jauh).
Homoioterm (Berdarah Panas): Mampu mempertahankan suhu tubuh relatif konstan meskipun suhu lingkungan berubah. Hal ini membuat unggas sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu lingkungan, terutama pada fase starter (DOC/DOD).
Reproduksi Ovipar: Berkembang biak dengan cara bertelur.
2. Karakteristik Berdasarkan Tipe Produksi
Karakteristik ini sangat penting dalam penentuan tujuan budidaya di jurusan ATU:
| Tipe Unggas | Karakteristik Utama | Contoh Nyata di Lingkungan SMK N 1 Kedawung (Hipotesis Proyek Pembelajaran) |
| Petelur | Badan relatif kecil (tipe ringan), lincah, cepat mencapai dewasa kelamin, produksi telur banyak dengan konversi pakan yang efisien, jarang mengeram. | Ayam Ras Petelur (Strain Leghorn atau Isa Brown/sejenisnya): Dipelihara di kandang baterai atau koloni (sesuai standar praktik di sekolah) untuk fokus pada produksi telur komersial (telur berwarna putih/coklat), menekankan manajemen pakan dan kesehatan untuk mencapai peak performance produksi telur. |
| Pedaging | Badan besar, padat, dan kompak (tipe berat), pertumbuhan sangat cepat, efisiensi konversi pakan sangat baik (FCR rendah), pergerakan lambat dan tenang, dewasa kelamin lambat. | Ayam Ras Pedaging (Broiler - Strain Cobb/ Ross/ Argo): Dibudidayakan secara intensif untuk mencapai bobot panen optimal (sekitar 1.8 - 2.5 kg) dalam waktu singkat (30-40 hari), fokus pada manajemen suhu, ventilasi, dan kualitas pakan untuk memaksimalkan Average Daily Gain (ADG). |
| Dwiguna | Ukuran badan sedang (tipe medium), produksi telur cukup banyak dan ukuran telur besar, dapat dimanfaatkan dagingnya. | Ayam Kampung Unggul (KUB/Joper) atau Itik/Bebek: Dipelihara untuk menghasilkan daging dan telur (biasanya telur bebek asin), manajemennya lebih fleksibel (semi-intensif atau intensif), dapat menjadi proyek wirausaha mandiri yang diajarkan oleh jurusan ATU. |
Contoh Penerapan Karakteristik Unggas di SMK N 1 Kedawung Sragen Jurusan ATU
Jurusan Agribisnis Ternak Unggas di SMK N 1 Kedawung Sragen membekali siswa dengan keahlian teknis budidaya dan pengelolaan usaha ternak unggas pedaging dan petelur secara profesional. Penerapan karakteristik unggas ini terlihat dalam praktik nyata, antara lain:
1. Manajemen Kandang dan Lingkungan
Penerapan: Sifat Homoioterm dan Sensitivitas Terhadap Suhu
Kenyataan di SMK: Siswa dilatih untuk melakukan manajemen pemanas (brooder) secara ketat pada masa starter (DOC/DOD) untuk menjaga suhu kandang tetap ideal (sekitar
) karena unggas, terutama broiler, rentan terhadap stres dingin yang dapat menyebabkan kematian atau pertumbuhan terhambat.
Contoh Konkret: Praktik mengukur suhu dan kelembaban harian menggunakan termometer dan higrometer, serta mengatur tirai kandang untuk memastikan ventilasi optimal tanpa menyebabkan draft (angin kencang) yang berbahaya.
2. Seleksi dan Manajemen Pakan
Penerapan: Karakteristik Tipe Produksi (Petelur vs. Pedaging)
Kenyataan di SMK: Siswa mempraktikkan formulasi dan pemberian pakan yang berbeda berdasarkan karakteristik genetik unggas.
Contoh Konkret:
Ayam Petelur: Diberi pakan dengan kandungan protein dan kalsium (Ca) yang tinggi (terutama saat memasuki fase layer) untuk mendukung produksi cangkang telur yang kuat.
Ayam Pedaging (Broiler): Diberi pakan dengan kandungan energi dan protein yang tinggi (mash atau crumble untuk starter) dengan tujuan mencapai bobot badan cepat dan konversi pakan yang rendah (FCR efisien).
3. Kontrol Kesehatan dan Tingkah Laku
Penerapan: Gerakan Lincah dan Nafsu Makan Baik (Indikator Kesehatan)
Kenyataan di SMK: Siswa diajarkan untuk mengamati ciri-ciri unggas yang sehat, seperti mata cerah, bulu mengkilap, lincah bergerak, dan nafsu makan yang rakus (terutama broiler).
Contoh Konkret: Melakukan culling (penyingkiran) unggas yang menunjukkan karakteristik tidak sehat (lesu, mata berair/berkabut, diare/feses tidak normal) untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga performa kelompok ternak.
4. Aspek Wirausaha (Unit Bisnis Sekolah)
Penerapan: Pemanfaatan Berbagai Tipe Unggas
Kenyataan di SMK: Unit Bisnis/Unit Produksi jurusan ATU memanfaatkan karakteristik unggas untuk diversifikasi produk.
Contoh Konkret: Menjual karkas broiler (pedaging) yang cepat panen sebagai sumber pendapatan mingguan/bulanan, sekaligus menjual telur ayam dan/atau DOD (anak itik) yang membutuhkan siklus produksi lebih panjang, sesuai dengan karakteristik masing-masing jenis unggas.
Melalui pembelajaran ini, lulusan SMK N 1 Kedawung Jurusan ATU diharapkan tidak hanya mengetahui karakteristik teoritis ternak unggas, tetapi juga mampu menerapkannya dalam manajemen peternakan yang efisien dan berkelanjutan.
nyeni
BalasHapusmenyala qur
BalasHapusjos jiss boloo👌👌👍
BalasHapusiwaww sungguh terlaluuu
BalasHapuswaw
BalasHapus